MENYELISIHI ORANG YAHUDI DENGAN PUASA TGL 9 DAN 10 MUHARAM



Pertanyaan anggota grup Akhwat Lumbir Mengaji

Assalaamu alaikum wr wb
Mau nanya ustadz.
Apa maksudnya  menyelisihi orang Yahudi di puasa 9 dan 10 Muharam ? Apakah Yahudi dulu jg berpuasa ? Puasa untk siapa ? Untk tuhan Allah apa Tuhan mereka ? Makasih jwbnya
Wassalaamu' alaikum wr wb

 Di Jawab oleh Ustadz Sri Kusdiono

wa alaikum salam wa rahmatulllahi wa barakatuhu...

Diantara satu tujuan penting dalam Islam adalah menyelisihi kaum Ahlul Kitab. Ketika kita membaca Al Fatihah dari mulai "ihdinas shiratal mustaqiim....sampai akhir ayat"


Mengandung maksud bahwa kita semestinya mengikuti jalan orang2 yang telah diberi nikmat (para nabi, khulafaur rashidin, sahabat dan orang2 yang mengikuti manhaj mereka dengan sungguh2) itulah yang seharusnya kita ikuti. Bukan jalan orang yang di Murkai (YAhudi) dan bukan Jalan orang yang tersesat (Nashrani)... 


Secara umum Nabi selalu mencontohkan untuk menyelisihi (berbeda) dengan ahlul kitab (Yahudi/Nashara) karena kita pasti akan mengikuti cara beragama mereka sedikit demi sedikit. Untuk itu Nabi senantiasa menjadikan "Menyelisihi Yahudi dan Nashara" sebagai tindakan preventif untuk mencegah muslimin mengikuti mereka lebih jauh.... 

Banyak contoh mengenai hal tersebut misalnya. 
1) Puasa ahlul kitab tidak pakai sahur, kita sahur 
2) ahlul kitab memelihara kumis dan mencukur jenggot, kita sebaliknya 
3) ahlul kitab puasa pada tanggal 10 muharam nabi berkehendak untuk puasa tanggal 9 muharam. Tidak lain adalah untuk menyelisihi kebiasaan Ahlul Kitab yang dimurkai dan tersesat.

Yahudi dan Nashrani adalah sebutan saja, pada prinsipnya agama mereka dahulunya Islam. Mereka shalat, puasa dll (hanya caranya ada perbedaan) tentunya Tuhan mereka dengan Tuhan kita ya sama. Setelah berlalunya waktu Bani Israil yang mengamalkan Taurat dengan benar (Muslim) semakin sedikit, tinggalah generasi-generasi yang tidak mengamalkan isi Taurat dan Allah  menamakan mereka dengan sebutan Yahudi (agama mereka bukan lagi Islam).

 Begitu juga dengan Nashrani... Pengikut Nabi Isa alaihi salam dinamakan Muslim (bagi mereka yang mengamalkan Injil dengan sebenar-benarnya) tetapi kebanyakan mereka tidak mengamalkan Injil dengan sebenar-benarnya, mereka banyak mengadakan bid'ah2 yang tidak terdapat dalam Injil, Allah menyebut mereka dengan Nashara (bukan Muslim lagi)

Bagi kita yang belum faham cara meneliti sebuah dalil sahih atau tidak, kita cukup harus memperhatikan dari mana sumbernya. Kalau sumbernya kredibel maka boleh kita mempercayainya jika sumbernya tidak kredibel maka wajib kita ta'awun...cari tahu kebenarannya. 


Di group ini sudah diberikan situs2 (link2) yang Insya Allah kredibel, semua berbicara dengan dalil menurut pemahaman yang sahih. Jika sumbernya kredibel bolehlah kita yang awan percaya bahwa dalil tersebut bisa dipertanggungjawabkan walaupun tentunya kita masih harus meneliti lagi dari berbagai sumber yang sahih untuk komparasinya agar dapat mengambil hukum yang rajih (kuat).



Republished Grup WA Lumbir Mengaji
Posting By Suyitno