DUA UNSUR PENTING DITERIMANYA AMALAN

Allah Ta’aa berfirman:

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ
 رَبِّهِ أَحَدًا

 ”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." [Al-Kahfi : 110

👤 Al-Imam Ibnu Katsir rohimahullah dalam tafsirnya (5/205) menjelaskan,

1”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya,…” , yakni mengharap pahala dan balasan yang baik dari Allah Ta’ala.

2…Hendaklah ia mengerjakan amal yang sholeh,…”, yakni amalan yang sesuai dengan syari’at Allah ’Azza waJalla (Ada perintah, contoh, dan bimbingan dari Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasalam, pen.).

Baca Juga!
1.Besarnya Pahala Menuntut Imu

2.Aku Tinggalkan Karena Allah

3.Baik buruknya Amalan Seseorang
 
3..Janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." [ Al-Kahfi: 110 ] , maksudnya mengharap wajah Allah semata, serta tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun (yaitu; tidak berbuat kesyirikan, pen.).
📌 Kemudian beliau menjelaskan,

وَهَذَانَ رُكْنَا الْعَمَلِ الْمُتَقَبَّلِ. لَا بُدَّ أَنْ يَكُونَ خَالِصًا لِلَّهِ، صوابُا عَلَى شَرِيعَةِ رَسُولِ اللَّهِ [صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ]

Ini adalah dua unsur penting amalan yang diterima;
1 Yang Pertama: Harus dilakukan dengan ikhlash untuk Allah Ta’ala dan,
2 Yang Kedua: Sesuai dengan syariat Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam

📌 Dua unsur ini disebut pula dengan syarat diterimanya amalan.
Ketika beramal, Hendaklah seseorang itu memperhatikan syariat, tuntunan dan bimbingan Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam , Tidak cukup dengan sekedar niat ikhlash.
Wallahul Muwaffiq (AH)

📮 ʍʊtιaʀa ռasɛɦat ʍʊsʟιʍaɦ

Turut Menyebarkan
Grup WA Lumbir Mengaji