Di
zaman ini, sangat banyak godaan dunia… sehingga sangat berat bagi
sebagian orang untuk menyembunyikan amal baiknya… apalagi setelah medsos
menjadi trend di masyarakat.. banyak sekali status yang berpotensi
merusak pahala amal ibadah.
Sedang tahajud, tergoda untuk menulis status: “sungguh nikmatnya bermunajat di sepertiga malam terakhir!”.

Ketika sedekah, tergoda dengan status: “hati menjadi terenyuh dan lembut saat menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa”.

Saat
membaca Al Qur’an, ingin nulis di beranda: “terbukti setelah banyak
membaca qur’an, hati menjadi sangat tenang”… “ramadhan ini penuh berkah,
sudah khatam 3 kali!”.

Sedang
umroh, tergoda menulis, “semoga Allah terima ibadah umrohku yang sangat
berkesan ini”… “hanya karena-Mu ya Allah, aku penuhi panggilanmu”.

Ketika
sedang towaf, ingin diabadikan dalam video.. ketika shalat di depan
ka’bah, minta dijepret, lalu disebar.. ketika berada di madinah, narsis
dengan gaya tangan berdo’a.

Wahai
saudaraku.. mengapa engkau lakukan itu semua.. tidak cukupkah pahala
dan pujian dari Allah.. sehingga engkau masih berharap pujian dari
manusia.

Wahai
saudaraku.. sungguh kasihan orang yang demikian adanya.. cobalah engkau
renungkan, berapa lama orang itu akan menikmati perbuatannya.. paling
hanya ketika dia masih hidup, karena setelah meninggal, tidak ada yang
akan peduli lagi dengannya.. bahkan bisa jadi ketika dia masih hidup,
dia tidak mendapatkan keuntungan apapun dari tindakannya itu.. atau
bahkan akan menimbulkan hasad dan dengki orang lain terhadap dia.

Saudaraku…
tinggalkanlah itu semua karena Allah.. bukanlah Allah sudah menyimpan
detil-detil amalanmu dalam catatan yang aman dan terjaga.. ataukah
engkau ingin nantinya tercantum juga dalam catatan itu bahwa engkau
beramal sembari narsis, berpose, dan bergaya, karena mengharapkan pujian
dari makhluk?!

Ingatlah selalu firman Allah:
وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِهِ عَلِيمًا
“ Kebaikan apapun yg kalian lakukan, maka sungguh Allah mengetahuinya ”. [Annisa’: 127]

Semoga
Allah menjaga amal ibadah kita dari riya dan sum’ah.. sehingga
pahalanya terjaga dan bisa memuliakan kita di akherat nanti, ami8n.
✍ Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny, حفظه الله تعالى
Turut menyebarka
Grup WA Lumbir Mengaji