Allah Azza wa Jalla berfirman
"Barangsiapa
dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya
untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia
jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit.
Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”
[Al-An’aam: 125]
Allah sudah memberikan nikmat kepada hambanya,berupa nikmat rasa aman dan lingkungan yang selalu mengingatkan
kita ,terutama di Grumbul Cikadu setiap pekan
ada pengajian, merupakan suatu nikmat yang terkadang kita lalai, coba bayangkan
kalau kita hidup di lingkungan yang jauh dari Agama ,mungkin kita akan sengsara
di dunia dan di akhirat, kewajiban kita bersyukur kepada Allah azza wa jalla
dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi apa yang di larangnya.
Di Zaman sekarang ini,kami katakan masya Allah,fasilitas untuk menuntut
Ilmu Agama sangatlah banyak,ada Televisi,Radio,Buku,Internet,dll,Allah sediakan
untuk hambanya.
Akan tetapi manusia terkadang tidak bersyukur dengan apa-apa yang Allah sediakan
kepada hambanya, dengan fasilitas tersebut ,untuk bermaksiat kepada Allah
Shubhanahu watta’alla.
Terutama di lingkungan Grumbul Cikadu, Allah sudah memberikan nikmat
lingkungan yang aman dan banyak pangajian, fasilitas Buku, Majalah ,internet dan yang lainnya, sungguh merugi orang yang
tidak mau menerima Islam secara keseluruhan.
Terkadang kami sendiri merasa prihatin dengan keadaan sebagian masyarakat
yang tidak mau menerima dakwah Al-Qur’an dan As-Sunnah,kalau kita beragama
tidak berlandaskan nas dalil, kita beragama
dengan apa?, kalau mengikuti dalil,terkadang menyelisihi Adat kebiasaan Nenek Moyang kita,terus menolak keterangan
dari Allah(Al-Qur’an), dan Rasulnya (As-Sunnah)
Sungguh merugi orang-orang yang tidak
mau menerima kebenaran, kita berlindung kepada Allah dari sifat yang jelek,dan
kita terus minta hidayah kepada Allah Azza wa jalla, supaya Istiqomah
menjalankan perintah Agama berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Jakarta,21 September 2016
Penulis Suyitno
Artikel Lumbirmengaji Blog