AKTIFITAS MASYARAKAT GRUMBUL CIKADU DESA LUMBIR BAGIAN KE DUA

 Pembaca yang budiman,pada pembahasan kali ini ,kami  akan menceritakan sedikit mengenai aktifitas kami di Grumbul Cikadu,pada awal ada genteng pres/sokka masyarakat sangat senang , terutama orang tua yang mempunyai anak sedang menganggur, ada pekerjaan/koden yaitu mencetak genteng.

  Khususnya kami pada saat itu sangat membutuhkan yang namanya uang,semenjak kami  mencetak genteng,Alhamdulillah :kami tidak lagi meminta uang jajan kepada Orang Tua,malah kami bisa membantu sedikit dari  kebutuhkan Orang Tua.

   Pada waktu itu kami sangat terampil mencetak genteng,sehari dari jam 07 sampai jam 04 sore bisa mencetak empat ratus sampai lima ratus,Alhamdulillah di beri ketrampilan,kecepatan dan factor perusahaan tersebut mempunyai  usaha genteng yang luas, jadi kami bisa mencetak genteng yang banyak.

  Seiring dengan berjalannya waktu,sekitar Tahun 2004 kami pergi merantau,mungkin karena  butuh pengalaman/ bosan/kepengin kerja yang ringan/kebutuhan semakin besar,penghasilan sedikit,jadi kami mencari pekerjaan yang lain .
  Semenjak kami pergi merantau,banyak pemuda yang ikut merantau juga , jadi lambat Tahun pengusaha/bos genteng semakin kesulitan mencari karyawan laki-laki untuk mencetak genteng, akhirnya yang mencetak genteng perempuan (khususnya para Ibu-Ibu),sampai sekarang jarang sekali di temukan karyawan pencetak genteng Laki-Laki.

  Akhir-akhir tahun ini ada sebagian pengusaha genteng yang beralih ke usaha bata, kami sendiri kurang tahu apa penyebab berpindahnya profesi,pada kenyataannya menjadi pengusahan genteng butuh biaya yang tidak cukup sedikit dan kalau genteng sudah matang siap di jual,terkadang lakunya lama, mungkin karena perekonomian sulit/kalah saing dengan genteng yang lain/daya beli masyarakat berkurang,sampai-sampai terkadang berbulan –bulan genteng belum ada yang beli,jadi perekonomian di lingkungan grumbul cikadu kurang lancar.

  Kebanyakan pengusaha genteng mempunyai penghasilan yang lain,missal:punya lahan pertanian/memelihara kambing/istri punya warung/istri pegawai atau yang lainnya, pada kenyataannya kalau usaha genteng tidak kerja keras sendiri/tidak ada sampingan usaha yang lain, sulit untuk maju dan tidak bisa mempetahankan menjadi pengusaha genteng.
                                                                                                                Jakarta,16 September 2016
                                                                                                                                Penulis Suyitno 
                                                                                                                  Artikel Lumbirmengaji Blog