1. Kita sudah sangat terbuai dengan kehidupan duniawi
2. Banyaknya hal-hal yang menyibukan kita (urusan sehari2, berita di televisi, media sosial dll), apalagi untuk kita yang punya media sosial dengan jangkauan yang banyak. Banyak ikut group sana sini yang belum tentu ada manfaatnya.
3. Kondisi lingkungan yang semakin ramai, dll.
Kondisi-kondisi tersebut menjadi kendala yang besar untuk bisa sholat dengan khusyu’. Pikiran kita terlalu penuh dengan masalah keseharian, masalah keluarga, masalah dari televisi dan masalah dari medsos yang bersliweran di memori kita. Sehingga sangat susah untuk bisa khusyu’ dalam sholat. Padahal salah satu tanda orang yang beriman diantaranya alah orang yang khusyu’ di dalam sholatnya.
Allah tabarak wa ta’ala berfirman dalam surat Al Mu’minun ayat 1 dan 2 :
١. قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ٢. الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, 2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
Secara mudah dapat kita fahami bahwa kita belum bisa dimasukkan ke dalam kelompok Al Mu’minun (orang yang beriman) sebelum kita bisa menjalankan sholat dengan khusyu’. Untuk itu marilah kita senatiasa berusaha menjadi orang-orang yang bisa khusyu’ dalam sholat.
Caranya? Berikut ini ana rangkum tip-tip mudah agar sholat kita lebih khusyu’.
1. Persiapan diri kita secara fisik dan mental sebaik mungkin sebelum sholat.
a. Perbagus wudhu’
b. Pakailah pakaian yang terbaik untuk sholat
c. Pakai wewangian jika ada
d. Selesaikan urusan duniawi sebelum melaksanakan sholat (makan, minum, buang air dsb)
e. Niatkan mau shalat untuk menghadap Allah azza wa jalla dan bersimpuh di hadapan Allah mengadukan semua permasalahan kepada-Nya.
2. Berusaha memahami seluruh dzikir dan doa yang kita ucapkan, mulai dari takbiratul ikram sampai salam.
3. Ketika membaca Al Fatihah(dan zikir2 lain) tanamkan dalam diri kita bahwa Allah menjawab setiap kalimat yang kita baca.
Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Allah mengatakan: Aku membagi shalat untuk-Ku dan hamba-Ku dalam dua bagian, dan hamba-Ku akan mendapat apa yang dimintanya. Jika hamba-Ku mengucapkan: Alhamdulillahi rabbil ‘alamien (segala puji bagi Allah penguasa jagat raya), Ku-jawab: “hamidani ‘abdi” (hamba-Ku memuji-Ku).
Jika hamba-Ku megatakan: “Arrahmanirrahim” (Yang Maha pengasih lagi penyayang), Ku-jawab: “Atsna ‘alayya ‘abdi” (hamba-Ku memujiku lagi).
Jika hamba-Ku mengatakan: “Maaliki yaumiddien” (Penguasa di hari pembalasan), Ku-jawab: “Majjadani ‘abdi” (hamba-Ku menyanjung-Ku).
Jika hamba-Ku mengatakan: “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’ien” (hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta tolong). Ku-jawab: Inilah batas antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta…
Jika hamba-Ku mengatakan: “Ihdinassiraatal mustaqiem… dst” (tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang Kau murkai dan bukan jalan orang-orang yang sesat), Ku-jawab: Inilah bagian hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta (HR. Muslim).
4. Ketika ruku’, ketika i’tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, tasyahud sampai salam dan zikir2 sesudah salam, usahakan kita memahami maknanya dan senantiasa menghadirkan dalam diri kita bahwa kita sedang bercakap-cakap dengan Allah azza wa jalla.
Berat memang agar bisa khusyu’ akan tetapi jika kita bersungguh-sungguh Allah akan menjadikan sholat kita lebih khusyu. Insya Allah kita bisa menjadi golongan kaum mu’minin yang sesungguhnya.
Quran Surat Al-‘Ankabut Ayat 69
٦٩. وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
69. Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Wallahul Musta’an. Allah tempat kita memohon pertolongan.
Penyusun Ustadz Sri Kusdiono