Kita diuji dengan jalan-jalan petunjuk (jalan Allaah, RasulNya dan kaum mukminin) dan jalan-jalan kesesatan (jalan ibliis, jalan penyeru kesesatan, dan hawahafsu)
Allaah berfirman:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ
عَن سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.
(al an’aam: 153)
Allaah berfirman:
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan
(al Balad: 10)
Allaah berfirman:
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا . قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا . وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
maka diilhamkan (oleh Allaah) kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(asy Syams: 8-10)
Allaah berfirman:
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
(al Baqarah: 38)
Dia juga berfirman:
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ
Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
(thaa haa : 123)
Allaah berfirman:
أَفَمَن كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّهِ كَمَن زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُم
Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang (syaithan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?
(Muhammad : 14)
•
Kita diuji dengan perintah dan larangan
Apakah kita mau untuk tunduk dan patuh kepadaNya? Dengan melaksanakan seluruh kewajiban yang diwajibkanNya (semampu kita) dan menjauhi seluruh larangan yang dilarangNya?
Ataukah malah kufur kepadaNya? Dengan BERPALING (tidak peduli, serta tidak mau tahu; bahkan membenci) tentangNya, tentang RasulNya, tentang agamaNya!?
Allaah berfirman:
أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan (hidup) begitu saja (tanpa diperintah dan tanpa dilarang) ?
(al Qiyaamah: 36)
•
Kita diuji dengan kebaikan dan keburukan
Apakah ketika kita diuji dengan kebaikan, adakah kita bersyukur? Ketika kita diuji dengan keburukan, adakah kita bersabar?
Allaah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
(al Anbiyaa: 35)
Admin Lumbir Mengaji
http://lumbirmengaji.blogspot.co.id/