MANUSIA DI BERI KEBEBASAN UNTUK MEMILIH

 Sering kali kita melihat/mendengar di masyarakat tentang perbedaan masalah ibadah,dari dahulu sampai sekarang,perbedaan tentang cara beribadah maupun keyakinan,merupakan sunnattullah dan takdir dari Allah Shubhanahu watta’alla.

  Setiap ada perbedaan,yang jadi pertanyaan: apakah manusia di beri kebebasan untuk memilih?, kami katakana ya!,karena manusia di beri akal untuk berfikir,mana yang baik dan mana yang buruk.
 
    Apakah setiap ada perbedaan semuanya benar?,      kami katakan bisa dua-duanya benar dan bisa yang satu benar dan yang satu salah,yang jelas:manusia di beri pilihan,mau menempuh jalan yang mana?,mau ke kanan silahkan dan mau yang kiri juga silahkan.

  Di dalam urusan dunia saja,manusia yang tahu ilmunya dan mengerti ukuran kebenaran, pasti bisa membedakan yang ini benar dan yang ini salah,apalagi masalah Agama,pasti ada ukuran kebenarannya.
Yang jadi pertanyaan : apakah selama ini kita sudah mencari dan belajar atau hanya mengikuti kebanyakan manusia?,


   Sebagai seorang muslim,setiap ada perbedaan dalam beragama,setidaknya kita mau belajar mencari dari kedua perbedaan tersebut,kalau kita sudah mencari semampu kita,yang A alasannya begini dan yang B alasannya begini, baru kita memilih salah satu pendapat yang kita yakini kebenarannya.

 Terkadang ada sebagian masyarakat yang memilih pendapat yang ini paling benar, hanya karena mengikuti kebanyakan orang, padahal dia sendiri belum tahu alasannya kenapa pendapat ini yang paling benar.

  Ini hanya sebuah renungan,barang kali Allah Shubhanahu watta’alla memberi kemudahan kepada kami untuk berbagi, apabila dalam memposting/member judul/isi judul, tidak sependapat/ berbeda dengan yang anda yakini,jangan langsung menolak mentah-mentah tulisan ini, coba pahami dan cermati, barang kali ada sedikit masukan ilmu ,walaupun sekulit ari.

  Hidayah hanya milik Allah Shubhanahu watta’alla,manusia sifatnya hanya berusaha mencari dan mencari,walaupun hanya sekedar membaca tulisan ini.
                                                                                                                       Jakarta,11 Oktober 2016
                                                                                                                                    Penulis Suyitno